dear friends,
beberapa hari lalu, gw mendapatkan kabar buruk tentang pembantu gw yang sudah sangat tua.. namanya Maria Sukati atau biasa di panggil 'Bibi', gw akan sedikit bercerita mengapa dirinya sampai harus gw tangisi..
Bibi tidak ada hubungan darah atau keluarga dengan gw, bahkan gw sendiri pun yg tinggal bersama dia selama 21 tahun & di urus selama 18 tahun tidak begitu mengenal awal latar belakang pembantu gw ini. yg gw tau dia mulai bekerja sejak ibu gw masih remaja, tidak pernah mau pergi atau mencari kehidupan lain walau nenek-kakek gw udah tiada, dengan tawaran uang sekian ratus ribu (pada saat itu tahun 95). Konon ada yg bilang dia di ambil kakek gw yg kebetulan orang Militer, karena peristiwa september'65 banyak terjadi pengejaran dan pembunuhan dimana-mana karena era itu sangatlah kelam. lalu cerita yg lain pun seperti dia hampir di jual keluar negeri dan saat itu entah kemana akan pergi atau berteduh karena di jakarta tahun 60 bukan saat seperti ini, di tambah lagi dia tidak ada sanak saudara, sampai bertemu dengan nenek - kakek gw..
Bibi mengabdi kurang lebih hampir 55 tahun lamanya, dia tidak menikah, jauh dari kampungnya di solo. kini dia ikut bersama kakak gw, ikut tinggal di pulau Natuna dalam tugas suaminya yg menjaga perbatasan. Bibi sakit, usianya sudah sangat rapuh & gw ga bisa bersama dia di akhir sisa usianya, setidaknya hanya mendengar kabar gw wisuda dia senang, tapi gw ingin dia disini bersama gw, ikut dalam proses gw wisuda. Bibi orang yg selalu ada saat gw masih balita hingga awal masuk kuliah, nganterin gw waktu masuk TK, jemput gw waktu SD, siapin sarapan & cuci pakaian kotor gw semasa remaja gw...
sekarang yang gw dengar adalah kabar dia sudah ga kuat jalan, sering pingsan, mendengar kabar itu membuat gw kepikiran, tapi gw ga punya daya ke pulau Natuna, rasanya gw ingin membawa dia kembali ke rumah gw, walau hari yang di berikan Tuhan semakin singkat setidaknya gw bareng sama lo Bi, gw mau cerita di samping lo sebelum tidur, kisah gw kelulusan gw, pacar baru gw, kabar shinta.
Maafin gw kalo ga jadi anak yg patuh, gw janji akan memperhatikan mama, tetap kerja keras, banyak ibadah ke Gereja, ga manja & berani melakukan hal-hal baru.. gw ga tau harus bagaimana apabila bibi udah harus di jemput Yang Maha Kuasa, gw merasa semua terlambat..
hanya tetes air mata, dan ucapan terima kasih untuk semua pengabdiannya. gw pokoknya sayang lo..
#peluk Bibi tercinta - Maria Sukati
beberapa hari lalu, gw mendapatkan kabar buruk tentang pembantu gw yang sudah sangat tua.. namanya Maria Sukati atau biasa di panggil 'Bibi', gw akan sedikit bercerita mengapa dirinya sampai harus gw tangisi..
Bibi tidak ada hubungan darah atau keluarga dengan gw, bahkan gw sendiri pun yg tinggal bersama dia selama 21 tahun & di urus selama 18 tahun tidak begitu mengenal awal latar belakang pembantu gw ini. yg gw tau dia mulai bekerja sejak ibu gw masih remaja, tidak pernah mau pergi atau mencari kehidupan lain walau nenek-kakek gw udah tiada, dengan tawaran uang sekian ratus ribu (pada saat itu tahun 95). Konon ada yg bilang dia di ambil kakek gw yg kebetulan orang Militer, karena peristiwa september'65 banyak terjadi pengejaran dan pembunuhan dimana-mana karena era itu sangatlah kelam. lalu cerita yg lain pun seperti dia hampir di jual keluar negeri dan saat itu entah kemana akan pergi atau berteduh karena di jakarta tahun 60 bukan saat seperti ini, di tambah lagi dia tidak ada sanak saudara, sampai bertemu dengan nenek - kakek gw..
Bibi mengabdi kurang lebih hampir 55 tahun lamanya, dia tidak menikah, jauh dari kampungnya di solo. kini dia ikut bersama kakak gw, ikut tinggal di pulau Natuna dalam tugas suaminya yg menjaga perbatasan. Bibi sakit, usianya sudah sangat rapuh & gw ga bisa bersama dia di akhir sisa usianya, setidaknya hanya mendengar kabar gw wisuda dia senang, tapi gw ingin dia disini bersama gw, ikut dalam proses gw wisuda. Bibi orang yg selalu ada saat gw masih balita hingga awal masuk kuliah, nganterin gw waktu masuk TK, jemput gw waktu SD, siapin sarapan & cuci pakaian kotor gw semasa remaja gw...
sekarang yang gw dengar adalah kabar dia sudah ga kuat jalan, sering pingsan, mendengar kabar itu membuat gw kepikiran, tapi gw ga punya daya ke pulau Natuna, rasanya gw ingin membawa dia kembali ke rumah gw, walau hari yang di berikan Tuhan semakin singkat setidaknya gw bareng sama lo Bi, gw mau cerita di samping lo sebelum tidur, kisah gw kelulusan gw, pacar baru gw, kabar shinta.
Maafin gw kalo ga jadi anak yg patuh, gw janji akan memperhatikan mama, tetap kerja keras, banyak ibadah ke Gereja, ga manja & berani melakukan hal-hal baru.. gw ga tau harus bagaimana apabila bibi udah harus di jemput Yang Maha Kuasa, gw merasa semua terlambat..
hanya tetes air mata, dan ucapan terima kasih untuk semua pengabdiannya. gw pokoknya sayang lo..
#peluk Bibi tercinta - Maria Sukati
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar